
Jumat, 31 Desember 2010
BE MY SWEET DARLING CHAPTER 2
Chapter 2
Namun karena jalnnya terlalu buru-buru, waktu agni berbelok ke samping perpustakaan tiba-tiba…
BRUAAKK!!!
“aduh” jerit agni kencang.
Ia menabrak seorang cowok secara tidak sengaja. Cowok itu sedang membawa tumpukan buku tebal-tebal. Agni terjatuh. Cowok itu pun dalam keadaan sama. Ia terjatuh dan buku-buku yang ia bawa bertebaran di lantai. Ify yang ada dibelakang agni sempat menghindar, namun melihat keadaan agni yang terjatuh, cepat-cepat ia membantu agni berdiri. “ag, lo nggak apa-apa kan?”
“eh kalo jalan liat-liat dong!” maki agni kesal usai berdiri sambil menunjuk-nunjuk cowok berkulit putih,berhidung mancung, dan bergaya harajuku. Yang kini berusaha memunguti buku-bukunya. “ nggak punya mata lo. Emangnya jalan ini punya monyet piaraan lo?”
Usai memunguti buku-bukunya, cowok itu langsung berdiri. Sebagai cowok, keliatannya ia tidak terima dimaki agni sekencang itu. Apalagi jelas-jelas agni sendiri yang salah.
“eh lo sendiri yang nggak hati-hati! Udah tau jalan sempit kayag gini, masih aja buru-buru! Sebenarnya yang nggak punya mata itu gue apa elo?”
“apa lo bilang?” agni emosi
“ag..” ify berusaha menahan, karena ia tau apa yang dikatakan cowok itu benar. Harusnya mereka tidak perlu berjalan terburu-buru karena jalan di samping perpustakaan memang sempit. Kalau mau berpaspasan, maka kedua orang itu harus memperlambat langkah mereka dan berjalan dalam posisi miring.
“gue bilang, yang nggak punya mata itu gue apa elo?” ulang cowok itu jauh lebih keras. Dari caranya berkata, ia menganggap agni adalah manusia budek yang telah mengalami gangguan pendengaran selama berabad-abad.
“”brengseekkk!” dengan kesal agni merengsek maju, mengakibatkan cowok itu terpaksa mundur, dan terenyak kedinding. Untung tidak sampai jatuh. Cuma beberapa buku yang dibawanya saja yang jatuh kembali.
“ugh!” cowok itu kaget. Kemudian terpana, geleng-geleng menatap punggung agni yang kini pergi. “ nggak sopan!” ucap cowok itu geram.
“sori, cak!” ify berpaling pada cowok itu, tak enak hati, sebelum ia menyusul agni.
“yee.. dasar cewek sinting!” maki cowok itu lagi pada agni. Tiba-tiba, agni memang mendengar makian itu pun berbalik. “ eo yang sinting! Idiot!” teriak agni bermaksud menemui cowok itu kembali.
“ag, udah” ify segera mengahadang agni dan berusaha menasihatinya agar bisa mengontrol emosi. Akhirnya, setelah dibujuk ify, agni pun mau pergi dari tempat itu.
“busyet tuh cewek. Kemasukan jin kali dia, ya? Siapa yang buat salah, siapa yang marah? Payah!” gerutu cowok itu geleng-geleng bingung.
Sepeninggal agni dan ify, cowok itu membungkuk. Sambil mengomel ia memunguti bukunya yang jatuh tadi. Tapi matanya malah menangkap sesuatu berwarna putih tergeletak di tengah jalan. Ia menyipit, mendekati benda itu untuk memastikan.
“kalung mutiara?” ucap cowok itu begitu meraihnya.
“siapa sih dia?” Tanya agni dengan suara masih terbalut emosi setelah mereka sampai di kelas 2 IPA 2. kelas mereka. Sejak tadi cewek ini tidak bisa mengurangi perasaan kesalnya. Belum lagi perasaan bencinya pada dea dan ega hilang, eh tadi ia bertabrakan dengan cowok sialan. Entah kenapa bawaannya jadi bete kalau melihat cowok? Kemarahan agni benar-benar sulit dikontrol
“anak baru kelas 2 IPA 4,” jawab ify sambil duduk disebelah agni.
“anak kelas 2 IPA 4? Pindahan dari mana?”
“yogyakarta,” jawab ify
“kog gue baru lihat?” agni heran
“elo yang baru lihat. Udah lebih dari sebulan, kali, dia sekolah di SMA kita. Telat lo, ag. Padahal gue kan waktu itu pernah bilang sama lo dan raya, ada anak baru yang tampangnya cakep pindahan dari yogyakarta. Tapi lo cuek aja. Dea aja yang agak kecentilan gitu. Eh, elo malah ngga peduli. Lo terlalu setia sama Rio sih! Nah, anak baru itu ya itu orangnya. Keren, kan? Sejak pertama kali masuk, dia kan langsung jadi salh satu cowok inceran cewek-cewek sekolah ini. Anak kelas tiga aja pada berebutan tebar pesona sama dia. Denger-denger nih, si Oik anak kelas tiga yang jadi model majalah itu juga nggak mau ketinggalan tebar pesona sama dia.”
“alah.. cowok nyebelin gitu pake jadi rebutan. Idih, cewek-cewek dsini pada nggak punya mata kali, ya? Atau punya maat tapi katarak semua. Bilangin tuh sama mereka, gue punya rekomendasi klinik mata yang bagus di Jakarta!” ejek agni
“hm.. kalo gue sih nggak apa-apa dibilangin katarak. Soalnya cakka emang cakep sih. Lebih keren dari pada Rio. Pokoknya Rio lewaatttt…” ucap ify dengan pandangan menerawang. Agni menoleh. Menyipit. “ cakka? Lo tau nama cowok sialan it, fy?
Ify mengangguk. ; dia tetangga gue, lagi, ag. Emang gue belum cerita ya, gue sama cakka tetanggaan? Dia cakep kan? Kedua orang tuanya tinggal di Yogyakarta. Di Jakarta, dia tinggal sama tante dini, yang rumahnya tepat di sebelah rumah gue. Eh tapi dia bukan cowok sialan lho… anaknya baik. Kata nyokap gue, tante dini sering muji-muji sifat biama. Pokoknya baik lah. Dasar elonya aja kelewat emosi tadi. Padahal lo sendiri yang salah. Jadi gue nggak akan nyalahin dia kalo akhirnya dia ngebilangin elo sinting. Hihihi…” ify menutup mulutnya menahan tawa.
“ lho. Kok lo malah mojokin gue, fy? Yang jadi temen lo itu, gue apa cakka sialan itu?!” agni tak terima.
“udah de hag. Kalo bawaannya emosi terus, lama-lama lo bisa penyakitan,” canda ify. Agni memandang wajah ify penuh curiga.
“fy?”
“ya?”
“lo tu aneh, fy!
Ify melongo. Heran. “ aneh?”
“nggak biasanya lo ngebelain cowok. Dih, tadi pake muji segala, lagi. Trus anehnya, lo tau semua tentang cowok itu, dan siapa aja yang naksir cowok itu. Sejak kapan lo berubah jadi detektif?”
Tanpa ada yag menyadari , wajah ify bersemu. Merah, kuning, ijo. Seperti habis kena sihir cinta yang memberikan efek sinar pelangi. Sihir cinta yang sakti.
“abis dia cakep sih” lagi-lagi ify memuji. “Ify udah mulai aneh ni”.. batin agni
“ tuh, kan? Lo ngebilangin dia cakep lagi, kan? Idih! Cakep mah, kagak. Nyebelin baru iya. Pokoknya kalo ngeliat dia, sama-sama ngebetein dengan ngeliat Rio! Agni menunjukkan tampang jijik.
“ya ampun. Cakka lo sama-samain sama Rio. Nggak adil tau..” ify coba membela
“bodo” ucap agni ketus.
Memang, di detik pertama ia tau Rio selingkuh, bawaan agni memang kesel kalau liat cowok. Kalau tau akhirnya bakalan kayak gini, mana mau dia kemakan sama rayuan gombal Rio waktu nembak, dulu.
Kembali mengingat Rio ngebuat darah agni mendidih lagi. Ia memang sempat menyiram wajah Rio, mendorongnya, bahnkan sampai menampar pipi Rio kemarin, tapi rasanya semua itu masih belum sanggup menghilangkan perasaan bencinya jauh-jauh.
“ASTAGA” tiba-tiba agni memukul jidatnya, sambil sibuk meraba-raba lehernya.
‘kenapa ag? Tanya ufy
“kalung mutiaranya, fy! Kalung mutiara dari Rio ilang! Aduh.. jatuh dimana ya?” agni bingung.
“ya udah nggak usah dipikirin lagi, ag. Justru bagus kan? Dengan ilangnya kalung itu,berharap aja kenangan lo sama Rio juga ikutan ilang. Dah, masa lalu.. dah, masa lalu…” ify melambaikan tangannya kekiri dank e kanan.
“nggak bisa, fy. Kalung itu harus dikembalikan ke Rio. Kalo nggak, gue nggak akan bisa tenang,” ucap agni lirih.
“ya ampun ag, kayak mau mati aja lo” darah ify berdesir
Tapi agni tidak memperdulikan ucapan ify. Ia bersiap bangkit keluar kelas hendak mencari kalung itu. Namun tak lama berselang Pak Duta, guru fisika mereka, masuk untuk memulai pelajaran.
:::::::::::
“udah nggak ada ag ify menggeleng setelah cukup lama membantu agni mencari kalung mutiara yang hilang. Wajah agni tampak kecewa. Padahal mereka sudah melakukan penelusuran di semua tempat. Di mulai dari kantin, disamping perpustakaan, dan seluruh pojok kelas sudah mereka aduk-aduk. Tidak ada satu jengkal pun dari tempat itu yang terlewati.
“paling-paling udah ditemuin sama oranglain, trus diambil. Atau dijual deh ditoko perhiasan,” kata ify.
“haha? Dijual?” agni kaget. “yang bener aja lo, fy”
“mutiara asli, juga ada harganya ag”
“hh.. agni menghela napas panjang kecewa.
:kalo tau bakal ilang, coba awalnya lo kasih ke gue, trus gue yang ngejual. Gue bawa deh, ke pegadaian,” terdengar suara dengungan suara ify
“dasar! Lo tu emang terlahir sebagai tukang gadai fy!” cela agni.
::::::::::::
Matahari sore masih terasa hangat. Jam sudah menunjukkan pukul 17.00 agni pulang dari sekolah. Ia baru saja turun dari bajaj dan masuk pagar rumah. Ia merasa setengah harian ini tidak sempurna. Kejadian menyebalkan terjadi secara beruntun. Bertengkar dengan dea, dan kalung mutiara yang dikasih Rio yang harus dikembalikan pun hilang. TUNGGU! Bertemu cowok menyebalkan jangan lupa. Kenapa dua hari ini nggak ada indah-indahnya sih? Dalam hati agni mendamprat.
Rumah agni terdiri atas dua tingkat, bentuknya sederhana, tidak begitu besar, lataknya di area sebuah kompleks perumahan. Rumah ini merupakan peninggalan papa agni yang sudah meninggal sekitar tiga tahun yang lalu. Papa agni meninggal akibat kecelakaan waktu mendapat tugas kantor keluar kota. Oleh karena itu. Kini agni tinggal dirumah nya berdua bersama mamanya.
Di ruang tamu, tampak mama agni sibuk menghitung uang yang bertebaran di meja. Kemudian ia terlihat mencorat-coret kertas dengan bolpoin, lalu sesekali ia menekan-nekan tombol kalkulator yang ada di sampingnya. Kemudian menulis lagi.. tampaknya mama sedang menghitung pengeluaran bulan ini.
“.. delapan ratus, sembilan ratus, ngng… jadi total semuanya.. ya ampun.. masih kurang banyak…” usai menulis dan melakukan penghitungan, mama meletakkan bolpoin yang dipegangnya. Ia menarik napas panjang. Napas yang berat. Wajah perempuan berusia 41 tahun ini tampak lelah. Mama agni bekerja sebagai staf marketing took kue yang lumayan terkenal di mal pondok indah. Toko kue ini cukup berkembang pesat memiliki cabang yang tersebar di Jakarta, juga dibeberapa daerah.
“ sore, maa” sapa agni yang barusan masuk rumah. Ia langsung menemui mama dan mencium tangan wanita itu. Mama mengulurkan tangan kanannya dan menghentikan kegiatannya menulis. Ia memandangi agni. Sesaat ia tertegun. Berpikir . lalu berkata denganberat,
“ag”
“apa, ma”
“duduk sini”
Begitu duduk berhadapan dengan mamanya, mata agni memandang bingung pada uang yang bertebaran di meja. Tatapannya lalu beralih ke wajah mama yang keliatan capek sekali.
Seolah mengerti maksud pandangan agni, mama berkata lirih, “ biaya pembayaran rumah sakit mama, yang mama pinjam dua bulan lalu dari bos mama, ibu rosa, mau mama balikin. Tapi..” suara mama tertahan. Agni bergeming, masih menebak maksud mama. “ mama kan udah sembuh, keluar rumah sakitnya aja udah sebulanan yang lalu. Mama janji mau balikin uangnya dalam jangka waktu sebulan. Tapi ini udah lewat dua bulan. Meski mama udah gajian hari ini tapi tetap saja belum cukup..” kata mama.
“masih kurang berapa ma?” Tanya agni sedikit khawatir setelah mengerti maksud ucapan mama.
“lumayan banyak. Dua juta lima ratus ribu lagi” agni tersentak. Kemudian berpikir. “ambil aja uang tabungan agni ma” agni menawarkan.
J”jangan ag. Itu kan buat keperluansekolah kamu. Lagian kalo uang tabungan kamu semuanya diambil, juga belum cukup”
“iya sih ma. Taoi mau gimana lagi? Minimal bisa ngebantu. Sisanya kita minta tempo aja sama ibu Rosa.
“mama menggeleng lemah ”gini, saying sebenarnya mam punya usul. Beberapa malam ini. Mama udah pikirin mateng-mateng cara mendapatkan uang tambahannya. Tapi mama harus minta persetujuan kamu, karena mungkin agak sedikit mengganggu kenyamanan kehidupan rumah kita. Semoga kamu bisa mengerti ya saying?”
“ usul apa ma? Mungkin agni bisa Bantu. Lagian kan emang udah kewajiban agni uat Bantu mama.”
Mama tersenyum, memegang lembut tangan agni.
“ag, rumah peninggalan papa kamu ini kan terdiri dua lantai, saying. Mama pikir bagaimana kalau lantai diatas kita jadikan tempat kos. Besok pagi kamu beres-beresin kamar. Dan pindahin barang2 kamu ke kamar belakang lantai bawah ya?”
“ ya udah deh ma.. gag apa”
Keesokannya. Agni supersibuk! Dia harus turun naik tangga buat mindahin barang-barangnya kekamar bawah. Dan menyusun kembali barang-barangnya di kamar barunya itu. Namun ia sengaja tidak memindahkan foto papanya yang terpajang didinding.
Kamar itu sudah kosong dari barang-barang agni. Yang tersisa hanyalah satu ranjang tidur, lemari besar, serta bingkai foto papanya. Sebenarnya agni keberatan untuk pindah kamar, karma kamar ini udah menjadi sebagian kehidupannya. Namun apa boleh buat. Ini semua buat Bantu mama. Ikhlas. Ikhlas. Ikhlas. Agni menabahkan dirinya sendiri. Lalu ia menuju keluar kamar. Sesaat agni berpaling, memandangi kamar itu sekali lagi. Lalu sambil tersenyum ia berkata. “ selamat mendapatkan penghuni baru..” ia menutup pintu.
::::::::::::::::
Bel sekolah berdering nyaring. Seiring kaat penutup dari guru yang mengajar pelajaran terakhir siang itu. Semua siswa membereskan peralatan sekolahnya, dan beranjak dan berhamburan keluar kelas.
Namun meski anak-anak 2 IPA 2 hampir sepi, agni masih sibuk di bangkunya membereskan sesuatu. Ia mengeluarkan setumpuk kertas ukuran kuarto warna kuning darri tasnya. Dan ketiak hendak berdiri, tanpa sengaja selembar kertas itu melayangjatuh.
“apaan ini ag?” Tanya ify yang masih ada disana juga. Ia membungkuk, memungut kertas itu. Disana ia membaca iklan yang bertuliskan :
MURAH!!!
KOS-KOSAN
(LANTAI ATAS)
JL. KIWI ii NO 24, DEKAT MESJID AL-AMIN.
TERDIRI ATAS SEBUAH KAMAR DAN RUANGAN TAMU YANG CUKUP LUAS
DISEDIAKAN FASILITAS MAKAN,CUCI BAJU, DAN SETRIKA
INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI:
IBU DAHLIA SAFITRI 021-XXXXXXX
ATAU HUBUNGI HP : 08XXXXXXXXXXX
Rumah siapa yang mau buka kos-kosan, ag?” Tanya ify lagi begitu mengerti maksud iklan pada selebaran itu
“rumah gue” jawab agni menghela napas
“trus elo sama mam lo tinggal dimana?
“gue sama mam masih tinggal dirumah it kok. Cuma kita tinggalnya di lantai bawah. Sedangkan yang dikosin di lantai atas, itu loh kamar gue. Ddan gue udah pindah ke lantai bawah” jelas agni
“kenapa” Tanya ify penasaran
“ mama butuh uang buat bayar utang nya sama Ibu rosa bosnya. Waktu itu mam pinjam uang buat biaya rumah sakit waktu sakit DBD, dan harusnya dikembalikan dalam sebulan, tapi udah dua bulan, uangnya masih belum cukup. Dan akhirnya mam mutusin buat jadiin kamar gue kos-kosan. Tapi gag apa lah. Cuma kayak gini gue bisa Bantu mama gue”
“oh” ify turut prihatin sekaligus bangga dengan agni. “ em.. gue bantuin sebarin brosurnya deh” ify menawarkan diri. Ia langsung mengambil setengah brosur dari tangan agni.
“serius lo fy, mau bantuin gue?”
“iya..”
“duh lo itu emang sahabat gue yang paling baik, fy.. cantik lagi” agni mencubit pipi ify
“ugh.. bilang gue baik aja sekarang. Emang udah dari dulu kali..” oceh ify
“eh tapi nyebarinnya jangan disekolahan ini ya? Gue nggak mau kalo anak-anak tau. Gue nggak nyaman kalo sampe tinggal satu rumah sama anak-anak yang satu sekolah sama kita. Pokonya sebarin jauh-jauh deh..” pinta agni
“iya tenang aja..”
“maksih, fy”
“ ya udah, kita pergi yuk?”
Keduanya berbarengan keluar kelas.
Di depan kelas, hal yang tak terduga terjadi. Tanpa disangka-sangka, agni dan ify bertemu dengan cakka. Cowok sialan yang bertabrakan dengan agni di samping perpus hari sabtu kemarin.
“begitu mendekat, cakka langsung berhenti didepan kedua cewek itu
Agni memandangnya sinis. Kemudian melengos.
“hai, cak..”sapa ify ramah
“hai, fy..” balas cakka juga ramah, tapi langsung berubah dingin begitu menatap agni. “ kebetulan banget kita ketemuan disini. Niat gue emang mau kekelas lo”
“lo nyari siapa, cak? Anak-anak kelas gue udah pada pulang. Kelas udah kosong tuh. Tinggal kita berdua aja” kata ify
“gue mau ketemu dia” ujar cakka malas melirik agni
Loh? Kok? Ify kaget. Perlahan ia berpaling kea rah agni. Bingung. Keduanya saling pandang
“gue?” agni menunjuk dirinya heran sekalipun kaget. Kemudian tertawa sinis. “ hah? Mau ketemu gue? Mau apa lo? Mau minta maaf masalah kemaren? Nyadar kalo lo salah? Baguslah.” Suara agni ketus
“eh jangan geer lo. Nmana mau gue mintamaaf kalo gue nggak salah” cakka tersenyum mengejek.
“trus mau lo apa? Mita tanda tangan sama gue?” ejek agi
“sori! Kurang kerjaan! Gue Cuma mau ngembaliin ini..” cakka merogoh sesuatu dari dalam kantong celananya. Lalu tangannya ia julurkan ke hadapan agni. Tampaklah kalung mutiara warna putih di telapak tangan cakka. “ barang kali ini punya lo?”
“kalung gue” agni kaget dan langsung meraih benda itu secepat kilat. Tapi cakka keburu menarik tangannya kembali lebih cepat dari gerakan tangan agni, hingga membuat agnu hanya menggapai angina. Hal itu sukses membuat agni merasa barusan menjelma menjadi orang tolol. “ hei?!” agni melotot
Ify melongo tak mngerti melihat keduanya bergantian
“ lo mau kalung ini balik ketangan lo? Kalo iya, lo yang minta maaf sama gue!” pinta cakka
Wajah agni merah padam merasa dipermainkan. “ buat pa gue minta maaf sam lo? Ngejatohin harga diri gue aja, tau nggak?”
“udah gue duga..” cakka tersenyum sinis mendengar jawaban agni. Di saat ini, memberi pelajaran pada agni rasanya adalah keharusan. Dan yang mengagetkan, dengan santainya cowok itu menjatuhkan kalung mutiara tersebut ke lantai.
“elo..?” agni tercekat
“ itu! Lo ambil aja sendiri! Gue mungutnya di lantai waktu kita tabrakan di samping perpus. Buat cewek nggak sopan macamm lo, gue rasa ngembaliin kalung ini di atas lantai malah jauh lebih pantas, daripada ngembaliinnya secara baik-baik ke tangan lo!” Usai mengatakan hal itu cakka pergi.
“COWOK IDIOT!!!” teriak agni geram karena kelakuan cakka barusan. Ekspresi tak terima pun ia selipkan. Tapi cowok itu tidak peduli dan dengan cueknya terus saja berjalan. Agni marah, ia mencoba menyusul, tapi segera dicegah ify.
“ag, udahlah..” ify menarik tangan agni
“lo gag liad kelakuan anak baru idiot itu, fy? Dia menghina gue! Abis makan obat nggak tau diri tuh orang!” erang agni makin geram.
“ag. Emosi sih emosi, tapi kalo elo ngurusin dia, mau sampe jam berapa kita nyebarin brosur ini? Lo lupa ya?” ujar ify sambil mengangkat brosur yang dipegangnya tingi-tinggi.
Ya ampun.. agni tersadar. Ia menghela napas, menyadari niatnya semula. Oke kalau ia mau dimarahi mama, maka kejar saja cowok itu dan marahi habis-habisan. Kalau ingin membantu mama, akhiri saja kekesalan ini. Tobat. Tiga hari berturut-turut dirundung kekesalan. Dengan berat hati ia memungut kalung mutiara pemberian RIO yang ada dilantai, lalu menyimpan di dalam tas.
“lo bener fy. Nyebarin brosur ini jauh lebih penting daripada ngurusin si idiot gila itu” tatap agni kesal pada cakka di kejauhan. Lalu keduanya pergi.
Tak jauh dari tempat itu, seseorang bersembunyi di balik tembok. Dea. Menatap kepergian kedua sahabatnya dengan perasaan sedih.
Setelah mereka menyebarkan brosur dimana saja, sekitar jam 17.00 merekapun berpisah. Ify menyetop taksi,pamit, dan melambaikan tangannya pada agni. Setelah taksi itu pergi, agni pulang menumpang bajaj. Ify sudah sampai didepan rumahnya pukul 18.03. ia sudah membantu menyebarkan brosur milik agni. Kini yang tersisa tinggal satu lembar yang masih ada dalam genggamannya. Begitu mau masuk pintu gerbang rumah, sesaat ify berhenti. Pandangannya jatuh pada tiang listrik yang berdiri kokoh di sebrang jalan. Kemudian ify manggut-manggut seolah menemukan ide cemerlang. Segera ia mendekati tiang listrik itu. Tempat yang lumayan strategis.
“gue rasa daerah ini lumayan jauh dari sekolah. Yeah, siapa tau aja ada orang lewat, trus tertarik sama iklan ini.” Ify menempelkan brosur berwarna kuning itu disana. Setelah selesai ia kembali memasuki pintu gerbang rumahnya.
Tak lama berselang, sebuah motor melintasi jalan itu. Entah apa yang menarik minat pengendaranya, perlahan motor itu berhenti tepat disamping tiang listrik yang ada disebrang rumah ify. Pengendara motor itu membuka helmnya. Tampaklah wajah yang tampan hidung yang mancung dan rambut style harajuku. Cowok itu ternyata cakka. Ia memang tinggal dikawasan ini. Bola matanya membaca dengan teliti brosur kuning yang menempel di tiang listrik.
Baca sampai tuntas. Cakka tersenyum senang. Menyunggingkan senyum tercerah yang bisa ia keluarkan.
“wah jalan kiwi? Kalo nggak salah deked dengan sekolah gue. Kebetulan banget ni.” Cakka seolah menemukan apa yang selama ini ia cari.
Tanpa piker panjang, cakka menarik brosur itu dan menyimpannya di kantong jaketnya. Setelah itu ia masuk kegerbang rumah dua tingkat. Persis disebelah rumah Ify.
“cakka, baru pulang?” sapa tantenya.
“eh tante nana” melihat tante nana, cakka menghentikan langkahnya yang semula hendak menuju kamar. Ia pun berbalik mendekati wanita itu. “ tan, kalau jadi.. cakka beneran mau pindah”
Tante nana agak kaget. “kamu serius, cak?”
“yeah.. tapi itu juga kalau cakka udah ngedapetin tempat kosnya, tan…”
“apa nggak seharusnya kamu tetep tinggal disini aja? Rumah ini juga kan masih luas cak. Cuma ada tante,oom, dan shilla…”
“nggak apa-apa tan. Lagian cakka pengen hidup mandiri,” cakka memberi alas an. Alas an yang masih belum dipercayai kebenarannya. Ia sendiripun ragu dengan alasan itu. Tante nana memang tidak lekas percaya. Namun ia juga tak punya hak untuk membatasi cakka terlampau jauh. Cakka sudah cukup besar dan mampu dipercaya dalam menentukan langkah. Walaupun di dalam hati tante nana tetap terbesit rasa khawatir. Ia sangat menyayangi cakka layaknya anak sendiri.
“ya udah.. tante sih nggak mau memaksa apa yang udah menjadi keputusanmu. Cuma yang tante harap kamu mendapatkan rumah kos di lingkungan yang baik. Dan satu lagi, tante harap alasanmu pergi dari rumah ini bukan karena kamu sering berantem dengan shilla..”
Cakka tersentak. Kemudian tertawa getir. Matanya segera beralih pada sebuah bingkai foto besar yang terpajang diruang tamu. Foto cewek seusianya berambut panjang lurus yang sangat cantik. Dialah shilla yang dimaksud.
“ya nggaklah tan. Mana mungkin karena shila..
“syukurlah..” tante ana lega.
“oya kasih taut ante kalau kamu udah mendapatkan tempat kos yang cocok ya?”
“iya tan..” cakka mengangguk. Tersenyum. Lalu berbalik menuju kamarnya diikuti pandangan mata tante ana yang juga tersenyum. Dibalik dinding dari arah ruang belakang, seorang cewek juga tengah memerhatikan cakka yang menghilang masuk kamar. Cewek berwajah cantik, berambut panjang lurus ini berdiri sambil melipat keduatangannya, sementara matanya mengawasi pintu kamar cakka yang barusan ditutup, dengan sorot mata tanpa ekspresi.
“mau pergi kemana lo cak? Keinginan lo buat pergi bisa dimulai kapan aja. Tapi kemauan gue supaya elo tetap disini juga besar. Seberapa pu jauhnya elo pergi, gue nggak akan bersedia ngelepasin lo” ucapnya pelan.
PRANGG!!!
Tante nana yang masih tegak mematung di ruang tamu, tersentak mendengar suara benda dibanting dari arah belakang. Suara itu disertai jeritan histeris.
“shilla?!” panggilnya cemas, mengejar seorang yang menjerit-jerit di ruang belakang.
BE MY SWEET DARLING
Petama kali buat cerbung smoga suka.. cerita ini ngambil dari novel. Nama penulisnya QUEEN SORAYA, maaf ya.. pinjam ceritanya heheheh..
BE MY SWEET DARLING
Tkoh2:
- AGNI
- CAKKA
- RIO
- DEA
- SHILLA
- IFY
- OIK
- GABRIEL
PROLOG:
Hal yang terjadi dalam hidup agni :
- rio, sang pacar selingkuh
- dea sahabat karib agni, yang jadi selingkuhan rio (dea penghianat! Kenapa gue mesti punya sahabat sekejam in?)
- ada cowok nyebelin di sekolah. Namanya Cakka (manusia paling nyebelind yang pantas duijulukin “idiot”)
- mama butuh uang. Terpaksa lantai atas rumah harus dikosin (sejak papa meninggal, keuangan jadi sulit. Gue harus berbesar hati menerima keputusan mama)
- ada anak kos baru (hm.. semoga dia membawakebaikan dirumah ini. Yang paling penting sih, uang kosnya bisa digunain mama bayar utang ke bu Rosa)
- nama anak kos itu Cakka ( APA?!!! COWOK BRENGSEK ITU?!!! DAN SESUAI PERJANJIAN KONTRAK, GUE MESTI NYUCIIN BAJU SI IDIOT ITU???!!! O MY GOD!!!)
intinya:
- nah disini agni punya pacar, tpi cowonya selingkuh, nah di hari2 kesendiriannya, dia ketemu cakka, cowok ngeselin yg ujungnya ngekos dirumah agni.. yang agni julukin cow “IDIOT”
- cakka disini jadi cow keren, nah dya ngekos tuh dirumah agni, dia juga benci sma agni,, karna menurut dy agni itu jutek abis jdi cewek.. nah dya julukin agni cewek “SINTING”. Karna dy ngekos dirumah agni.. cakka sering ngejailin agni gituw…
penasaran??
nah.. ditunggu part1 nya ya..
klo bisa di like..
karna saya masih baru..
makanya COPAS dlu dari novel.. moga suka ya…
PART 1
Bisa dibilang CGL café adalah salah satu tempat makan favorit anak muda. Tempat makan ini menyediakan menu beragam, baik tradisional maupun modern. Selain itu, setting tempatnya juga memberikan kesan nyantai dan comfy. Para pengunjung betah nongkrong di tempat ini berjam-jam. Dan yang terpenting, kafe initidak menyediakan minuman yang berbau alkhohol. Soalnya, CGL kafesangat peduli dengan masalah drugs. Itu komitmen owner-nya sendiri lho.komitmen itu sukses membuat pendatang yang mayoritas anak muda merasa nyaman.
Kafe CGL adalah tempat hang-out yang sangat istimewa. Sore ini pengunjung sudah memadati kafe itu buat nongkrong. Salah satunya, Agni Tri Nubuwati , atau yang baiasa dipanggil agni . Cewek manis berambur lurus sebahu itu kelihatan manis sore ini. Ia baru saja keluar dari taksi yang berhenti tepat didepan kafe, menggunakan baju kesual yang terliat manis dipakai agni. (ya iyalah,, emang diapain jha udah manis… hahah)
Sebenarnya sampai detik ini agni masih bertanya-tanya. Mengapa sore ini Dea, salah satu sahabat karibnya, keukeuh banget mengajaknya janjian di CGL café keheranannya lebih mendekati kecurigaan. Soalnya jarang-jarang dea mengajaknya jalan atau makan berdua saja disuatu tempat tanpa mengajak rahmi, sahabat mereka yang lain. Tidak ada alasan yang jelas mengapa semua ini terjadi. Meski kereka sedikit aneh, agni tetap setuju memenuhi ajakan dea untuk menemuinya ditempat ini sekarang.
Oke, pertanyaan dalam hatinya akan segera terjawab kalau agni segera masuk ke sana. Pelan-pelan agni mengambil napas, dan ia pun melangkah
“ah,” desah agni. Matanya bergerak sambil mencari-cari keberadaan dea. Ketika ia menemukan sosok sahabatnya itu, tiba-tiba jantung agni berdegup kencang. Tangannya gemetar, bibirnya bergetar. Matanya menangkap pemandangan tidak terduga di salah satu bangku.
“Dea makan satu meja dengan Rio?!” jerit agni dalam hati, memerhatikan pemandangan yang hamper merusak matanya itu
Cowok tinggi,dengan wajah yang manis, berkaus abu-abu, bernama Rio, yang bersama dea, itulah alasannya. Alasan yang paling mendasar sebenarnya cukup satu. Setahu agni, Rio masih berada di Australia. Dia kuliah disana. Tapi kenapa sekarang Rio ada di Jakarta? Kapan dia kembali? Dan yang lebih penting dari semua itu adalah : kenapa Rio bersama dea, padahal Rio adalah pacarnya agni? Oke, ternyata alasannya lebih dari satu. Dan dari kesemua alas an yang ada, alas an terakhirlah yang benar benar membuat agni muag. Beberapa detik ia tidak mampu bicara apa-apa. Napasnya hamper sesak, hatinya seolah terbakar menyaksikan pemandangan di depannya.
“pengkhianat!”
Dengan napas memburu dan jantung yang seakan mau meledak, bergegas agni melangkah menemui dua makhluk menjengkelkan yang kni tengah asyik-asyiknya nongkrong,ngobrol,bersikap mesra, sesekali berangkulan sambil suap-suapan, menikmati steik disalah satu meja.
Begitu mencapai meja tersebut, scepat kilat agni menyambar gelas jus jeruk di depan Rio. Tanpa banyak omong agni menyiramkan minuman itu tepat ke wajah cowok itu.
“brengsek!” maki agni sengit
Cowok itu kaget bukan main. Wajahnya basah. Ia langsung berdiri, memandang dengan gugup sosok agni dihadapannya “agni?!”
“ag?!” dea pun bangkit dengan ekspresi tak kalah terkejut. Tapi kemudian ia berusaha tenang.
Air mata sudah membanjiri pipi agni. Ia menggeleng pelan dengan mata menyipit menatap Rio. Lalu memalingkan pandangannya perlahan dengan perasaan sakit, menatap dea.
“jadi ini…? Tanya agni dengan suara tertahan
Wajah dea berubah tegang
“pengkianat lo de..” tubuh agni bergetar hebat. Mati-matian ia menyembunyikan luka hatinya.
“Ag..” Rio memegang tangan agni
Agni berpaling pada Rio. “brengsek lo Yo! Ternyata selama ini lo selingkuh dibelakang gue?!” tanpa bisa membendung kemarahannya, agni mendorong dada cowok itu dengan kasar. Hamper saja Rio jatuh kalau tidak bertahan dengan cara memegang kursi. Wakah Rio pucat. Gugup
“Bu… bukannya lo ada di Australia?” Tanya agni dengan sura bergetar. “kapan lo pulang? Dan kenapa gue, pacar lo sendiri, nggak lo kasih tau? Malah dea, sahabat gue yang janjian sama lo disini?”
“ag..” dea bicara
“elo juga sahabat nggak tau diri, de! Lo berkhianat di depan gue! Kenapa lo ajak gue ketemuan di sini kalao akhirnya gue Cuma liat kemesraan lo berdua? Kenapa?!!!” teriak agni
“ag, plis, nanti semuanya gue jelasin…” ucapan dea terhenti ketika agni menarik kasar tubuhnya.
“lo sengaja nyakitin perasaan gue? Apa salah gue de? Apa?” ucap agni sambil mengguncang-guncang tubuh dea.
“ag.. apa-apa-an lo?” suara Rio tertahan. Ia menarik tangan cewek itu. Pasti Rio malu rebut-ribut di kafe sampai menjadi tontonan orang banyak. Apalagi, hamper seisi kafe tahu kalau ia dalam posisi ketahuan selingkuh. Terbukti wajahnya merah padam.
Tapi, agni mana bisa membedakan rasa malu dan tidak? Yang lebih mendominasi hatinya selain amarah, jela sperasaan sakit. Siapa yang tahan dikhianati? Siapa yang mau dilukai? Tanpa sadar ia jadi kehilangan rasa malu.
“elo yang apa-apaan, yo!” bentak agnu lagi. Menepis tangan rio. “gue piker selam ini lo masih di Australia. Tapi nggak taunya lo udah balik kejakarta tanpa ngasih tau gue. Yang lebih parahnya lagi, lo malah selingkuh sama sahabat gue. Suap-suapan nggak pentingf disini! Lo selingkuh!lo jahat, yo!”
“ag, kiat bicara. Tapi nggak disini!” Rio mencengkram tangan agni kembali.
“gue nggak butuh penjelasan lo, yo, semuanya udah jelas!” teriak agni masih dengan suara bergetar. Ia menepis tangan rio untuk kedua kalinya hingga terlepas. Ia tak sudi dipegang cowok itu lagi. Tiba-tiba saja memandang sosok cowok yang disayanginnya ini membuat agni jijik. Dia bahkan heran, kenapa bisa-isanya menyayangi cowok pengkhianat ini. Ia juga tau, endingnya seperti apa yang biasanya menutup adegan perselingkuhan. Agni tau. Dan sekarang akan ia lakukan!
“dasar cowok brengsek!”
PLAKKK!!!
Tangan agni melayang lalu mendarat di pipi Rio. Rio kaget memegang pipinya. Bekas telapak tangan agni membekas jelas di bagian itu. Merah dan pastinya terasa pedas.
Dea membekap mulutnya dengan kedua tangan. Ia tak percaya semua ini akan terjadi. Ia memang mengundang agni untuk dating kesini. Dengan suatu tujuan. Tapi keadaan yang terjadi benar-benar diluar dugaannya
“lo juga de! Lo pikir gua bisa maafin semua kelakuan lo? Dasar pagar makan tanaman. Lo rebut cowok gue. Sekarang silakan lo ambil dia. Gue nggak sudi lagi punya cowok kayak gini. Gue juga nggal sudi punya sahabat kayak lo!” tunjuk agni berapi-api.
Agni kaget.”AG? ini nggak kayak yang elo pi…”
Udah gue nggak mau denger!” usai melampiaskan amarahnya, dengan bercucuran air mata dan tidak membuang waktu lag, agni meninggalkan kafe itu.
Ini pasti mimpi, batin agni.Rio nggak sekejam itu. Dia baik. Dia cowok setia… dea juga sahabat yang baik. Dia memang suka gonta-ganti pacar. Pernah juga sih, ngerebut pacar orang lain. Tapi dia nggak mungkin pacaran sama ega. BUKAN! Ini nyata, agni. Berpikirlah dengan waras. Rio berkhianat!dea juga! Lo pecundang. PECUNDANG! Hati kecil Agni yang membantah.
“agni! agni! Ag!” Rio berusaha mengejar, tapi entah atas alas an apa dea menghalanginya. Mereka berdua pun tampak bersitegang. Beberapa pegawai kafe berusaha menenangkan mereka tapi keduanya malah bertengkar hebat.
Tidak mau tau lagi. Itulah agni pikirkan. Ia terus berlari meninggalkan kafe, dan langsung menyetop taksi yang ditemuinya didepan gerbang. Di dalam taksi, ia tumpahkan tangis sepuas-puasnya.
Yang pasti hati agni sakit
Sakit sekali…
Mana janji lo mau setia, Yo? Mana buktinya lo mau setia? Mana? Yang ada lo malah ngecewain gue. Katanya setelau kuliah di Australia, Cuma gue cewek lo satu-satunya. Tapi apa? Nyatanya ada cewek lain selaingue.. nyatanya lo udah balik ke Jakarta tanpa ngsih kasih tau gue. Nyatanya ada dea. Sahabat gue sendiri! Lo brengsek, yo! Benar-benar brengsek!!! Gue benci sma lo. Benciiiiiii!!!!! Teriak agni dalam hati.
Sopir taksi melirik agni dari kaca spion dengan rasa iba. Menyedihkan. Meski ia tidak tau apa yang barusan dialami cewek itu, tetapi hati kecilnya mengatakan bahwa hal itu pastilah berat. Dengan tidak bermaksud mengganggu perasaan hati agni, sopir taksi pun menjulurkan sekotak tisu ke bangku belakang.
“ini neng..”
“makasih pak…” agni meraihnya
“mau kemana, neng..?”
“ke jalan kiwi, pak! Jawab agni menyebut daerah rumahnya smbil menyeka air mata yang masih tidak mwu berhenti. Ia biarkan saja ponselnya yang terus-terusan berdering di dalam tas. Di layer ponsel tertulis my love Rio calling. Lalu tak lama ponsel diam. Kemudian dea cute calling. Ia mematikan ponselnya. Tak peduli.
Agni mendorong pagar rumah dengan kasar. Jalannya mengentak-entak, lau ia melempar sepatunya asal, dan secara sembrono masuk rumah. Tingkah alamiah yang dilakukan manusia saat pulang kerumah apabila kemarahan sudah mencapai ubun-ubun. Agni tengah membendung amarah itu. Meski tidak berhasil
“agni?” panggil mama begitu agni masuk rumah
Boro-boro menoleh, agni langsung berlari meniti tangga, menuju lantai atas, masuk ke kamarnya, dan…
BLAMM!
.. membanting pintu.
“Rio brengsek!” teriak agni
Buk!
Agni melemparkan tasnya ke lantai. Dengan banjir air mata tubuhnya luruh, bersimpuh dilantai dengan napas ngos-ngosan. “ lo tega, yo.. lo tega..” isak agni terus mengisi kejadian yang barusan ia alami.
Tidak diragukan lagi. Kejadian ini bagi agnu adalah kejadian menyakitkan yang pasti sangat sulit dilupakan seumur hidup. Agni benar-benar merasa dipermalukan di depan umum . Rio dan Dea yang masing-masing memilik status sebagai pacar dan sahabatna. Sebenarnya sudah berapa lama hubungan mereka dibelakang agni? Seberapa lama Rio berkhianat? Agni benar-benar merasa dibohongi habis-habisan. Astaga. Pantas rio jarang menelepon beberapa bulan belakangan ini. Ternyata ini yang terjadi. Apakah masih ada cowok dengan kejujuran dan kesetiaan sejati hidup di dunia ini/ kalaupun ada, kenapa slaah satunya bukan ega? Kenapa?
Setelah puas menumpahkan kekesalannya dengan tangisan diikuti berbagai macam kata umpatan, agni melirik bingkai foto yang terpajang di meja belajarnya. Ia menggeser tubuh agar mendekat dan meraih benda itu, lau menatapnya lekat-lekat.
Fotonya dan Rio
Saat itu, di foto itu, ia masih bisa tersenyum. Tapi kali ini hatinya pedih. Tatapan agni perlahan berubah menjadi galak. Muak. Jijik melihat foto dengan pose mesra itu. Buat apa dia capek-capek menciptakan pose terbagus saat itu? Buat apa dengan cerewetnya ia minta foto berulang kali pada fotografer studio dan sibuk mengingatkan foto itu harus jadi tepat waktu. Tidak berguna. Hamper saja agni melempar bingkai itu, kalau saja ia tidak mendengar ketukan dan suara lembut mama di luar pintu kamar.
“agni..”
“ya ma?” agni gelagapan dan segera menghapus sisa-sisa air matanya.
“ada telepon dari Dea..”
Jantung agni berdetak. Sesaat ia diam bergeming.
“agni?” panggil mama lagi
“bialang aja agni udah tidur ma..”
“ag.. katanya dia perlu ngomong sama kau.. penting…”
“ma…. please.”
Mama menghela napas. Ia menduga pasti ada sesuatu antara anak semata wayangnya itu dengan dea. Akhirnya mama menyerah. “ya udah kalo gitu..”
Terdengar suara langkah kaki mama menuruni tangga, menjauhi kamar.
Pandangan agni kembalai menatap bingkai foto itu. Meski tidak segalak tadi, tapi sia-sia kemarahan tetap ada. Campur letih. Kemudian agni menyandarkan kepalanya ke kaki meja belajar dengan mata terpejam. Sekuat tenaga ia berusaha meredam perasaan sakit ini. Wajah Rio dan Dea muncul silih berganti.
Ya tuhan.. kenapa awalnya begitu manis kalau akhirnya menjadi pahit? Kenapa awalnay begitu indah kalau akhirnya membuat terluka? Kenapa awalnya seperti surga kalau akhirnya berubah jadi neraka? Kenapa?
!!!!!!!!!!
Rio termasuk salah satu cowok yang cukup popular di sekolah. Tahun lalu, sebelum lulus sekolah dan kuliah di Australia , dia masih menjadi kakag kelas agni di SMA GAPAI MIMPI 2. duduk dikelas 3 IPA 2. dari segi fisik, cowok itu cukup menjanjikan bagi cewek mana pun, untuk dijadikan kandidat bagi sebuah kata bernama “pacar”. Tubuhnya tinggi, kulitnya hitam manis. Tampangnya oke, yang bisa diramalkan bakalan semakin macho ketika dewasa. Penampilannya juga keren. Rapi. Tajir. Pastinya, tidak sedikit cewek dengan sukerela melirik kalau Rio lewat. Sekedar menyapa atau sedikit menyunggingkan senyum bagi Rio adalah wajib bagi cewek-cewek itu. Bersikap sedikit genit guna mencari perhatian juga nggak dosa kok.
Kebanyakan cowok yang bertampang cakep dengan gaya yang cool, biasanya bersikap dingin sama cewek, rio juga begitu. Nggak heran, saat cowok itu kelas 2 SMA pun, kabarnya ia masih jomblo. Ada yang beranggapan, daftar asmaranya juga seputih kapas. Tanpa cela. Tidak pernah keganjenan sama cewek, bukan tipe cowok tengil, dan tampag alimnya itu banyak yang bilang sangat jauh dari sosok pengkhianat. Wajar, kalau akhirnya agni kaget ancur-ancuran waktu memergoki Rio selingkuh.
Selingkuh itu sekarang. Dulu? Kelihatannya sih Rio kalem. Pendiam cool bikin penasaran.
Lalu, begitu Rio menginjak kelas #, ia mulai PDKT pada agni yang baru masuk menjadi anak kelas 1 SMA GAPAI MIMPI 2. lalu terjadilah hal aneh yang menggemparkan seisi sekolah.
“Gue saying sama lo ag! Sayang banget! Gue saying sama lo, Agnniii!”
Sebelumnya, tidak pernah ada cowok yang dengan gilanya naik atap sekolah SMA GAPAI MIMPI 2 yang terdiri atas tiga lantai, dengan tujuan nembak cewek, sambil berteriak dengan lantang di siang hari bolong, di bawah panas matahari yang terik. Baru kali ini. Dan itulah yang dilakukan oleh cowok sedingin Rio. Akibatnya semua setuju otak Rio saat itu lagi error. Tapi itu memang terjadi. Rio melakukannya. Cowok keren itu ada di situ, sambil melambai-lambaikan tangannya ke salah satu cewek yang ikut berkerumun, membaur dengan orang-orang di lapangan basket, memperhatikan kelakuan gilanya.
Cewek itu Agni. Anak kelas 1 SMA yang menatapnya dengan wajah lugu dan ekspresi cemas.
Melihat atraksi itu, jelas SMA GAPAI MIMPI 2 geger! Kelakuan Rio itu menjadi bahan tontonan gratis buat anak-anak karena saat itu bertatapan dengan jam istirahat.
“Agni, mau nggak jadi cewek gue?” Tanya Rio berteriak sekuat tenaga
“Ya ampun, Rio! Ngapain dia naik kea tap sekolah?”
“Gila, tuh cowok!”
“hah? Nembak siapa?”
“Anak kelas 1, Agni!”
Terdengar suara bersahutan mengomentari kelakuan Rio. Alamak! Ditembak Rio, siapa yang nggak mau? Dengungan iri yang terlontar dari bibir cewek-cewek pun bersahutan. Sinin. Pedas. Resah. Kagum. Kenapa sekarang Rio harus melepas status jomblonya? Dan mengapa anak kelas satu itu? Kenapa harus Agni?
“Yo, apa-apaan lo?>> Lo gilaaa!” teriak Agni dari bawah. Wajah cewek itu merah padam. Selain mencemaskan rio, ia juga malu. Terutama karena siang itu ia dan Rio menjadi pusat perhatian seisi sekolah.
“lo harus jawab sekarang! Kalo nggak, gue nggak akan turun!”
“yo…”
“please…” wajah Rio memohon.
Mendengar suara Rio yang memelas, akhirnya Agni tidak tega juga. Memang sejak pertama kali ia bertemu Rio di kantin, Agni sudah merasakan sinyal-sinyall asmara itu. Seiring PDKT berjalan, tidak bisa dipungkiri, agni juga berharap waktu penembakan itu akndatang. Namun tidak pernah menyangka penembekan itu skenarionya akan sedahsyat ini. Bahkan sampai ditonton orang sebegitu banyak. Ditempat cowok sekeren Rio, jelas adalah hal yang membanggakan buat Agni.
“ lo turun dulu, baru gue mau jawab...”
“janji?” Tanya Rio
“iyaa!” janji Agni
Akhirnya Rio turun.
Tapi semuanya tidak selesai sampai disitu. Sambil melangkah mantap, Rio menemui Agni di tengah-tengah lapangan basket. Ketika mendekat, tiba-tiba Rio berlutut. Bak Romeo menyatakan cinta pada Juliet, dengan romantisnya Rio berkata, “would you be my sweet darling, Agni?” pinta Rio sambil menggenggam lembut jemari Agni.
Semua orang bersorak sorai. Tepuk tangan riuh dan siulan nyaring membahana di lokasi penembakan. Meski tidak sedikit yang mencibir sinis, melengos kesal, atau diam-diam meninggalkan area penembakan- terutama cewek-cewek yang menaruh hati pada Rio.
Melihat ketulusan hati dan kegilaan yang dilakukan Rio, saat itu Agni benar-benar nerasa sweet darling sejati. Cowok keren dengan mata teduh sambil menggengam lembut tangannya, menatap dengan tatapan penuh cinta tidak ada yang bisa membantah hati Agni untuk bilang “IYA” disaat itu.
Dan itu pun mereka resmi jadian….
!!!!!!!!
Perlahan Agni membuka mata. Kejadian masa lau itu terbayang dengan jelas. Manis. Manis sekali. Awal yang sangat indah. Bibir Agni membentuk senyum. Tapi perlahan, senyum itu berubah menjadi tarikan tegang yang luar biasa. Senyum Agni lenyap. Akhir yang sangat tragis. Gila. Harusnya ia tidak mengingat-ingatnya lagi.
Agni membuka laci meja belajarnya paling bawah. Lalu dia antara tumpukan buku yang ada di situ, ia balik bingkai foto yang sejak tadi ia pandangi dan menyelipkan di sana. Di laci itu juga, ada sebuah kalung mutiara warna putih yang tersimpan dalam sebuah kotak.
Kalung mutiara yang sangat bagus. Pemberian Rio. Kalung itu adalah kado dari Rio di ulang tahun Agni yang keenam belas. Hari itu tiba-tib saja Rio menghilang. Padahal agni mau mentraktirnya makan. Tapi Rio sangat sulit ditemui. Agni sangat kesal. Sampai dirumah uring-uringan. Tapi baru saja ia yang tidak terduga, Rio dating sambil membawakan kalung mutiara putih itu untuknya.
“menghilang! Menghilang! Jangan diingat! Lupain!” maki agni karena teringat peristiwa itu lagi. Ia kibaskan kepalanya dengan cepat. Agni meraih kalung itu dari dalam laci dan menggenggamnya erat-erat. Setelah menutup laci rapat-rapat, ia pun bangkit.
Beberapa menit Agni memeriksa wajah sembapnya di cermin. Kalau maama melihatnya dalam wujud seperti ini, bisa-bisa ia dikatain bumil habis beranak. Kusut-munyut. Sakit hati.
“udah hamper setahun kita jadian, yo. Tapi dengan pengkhianatan lo, semua yang udah terjadi selama ini seakan nggak ada arti apa-apa. Tapi biarlah… sekarang gue bukan anak kelas satu yang lugu yang bisa lo mainin seenak jidat lo. Sekarang gue Agni yang tau akan kebusukan hati lo. Elo udah punya cewek lagi, yo.. Dea sahabat gue. Yeah.. mungkin gue ini hanyalah masa lalu lo yang ingin lo lupain. Gue emang cewek bodoh. Cewek bodoh yang nggak akn percaya sma cintoa lo lagi..” Agni mentap dingin pada pantulan wajahnya sendiri di cermin. Tangannya meremas kalung mutiara putih itu.
Suasana SMA GAPAI MIMPI 2 jam istirahat itu sama seperti biasanya. Riuh dan ramai. Tidak jauh berada riuhnya dengan orang-orang yang lagi pada nungguin kereta dating di stasiun senen. Semua sudut sekolah penuh murid yang istirahat, di lapangan basket, di taman sekolah, apalagi dikantin yang siang itu lagi ramai-ramainya karena mereka lagi menyantap makan siang.
Di pojokan kantin, duduklah dua cewek sedang ngobrol serius sambil sama-sama menyantap makanan mereka. Salah satunya yang berambut lurus sebahu, berwajah manis, adalah Agni. Dan teman ngobrol Agni yang berkulit hitam manis berkacamata tebal adalah sahabatnya, Ify. Mereka sedang membicarakan sebuah topic. Topic perselingkuhan.
Benar-benar topic pembicaraan yang menyakitkan buat dibahas. Sesuai dengan hokum alam, yang ditindas bakal tersakiti. Beginilah perasaan orang-orangyang teraniaya hati.apesnya lagi kalau penyebabnya cinta. Efeknya, kemarahan bakal meluap habis-habisan.kurva nya bisa naik turun, skemanya awut-awutan. Penggambarannya seperti catatan seismograf apabila ada gempa. Tidak stabil. Dalam kondisi ini, pada siapa lagi agni bisa curhat kalau bukan pada sahabatnya sendiri? Dan sebagai sahabat sejati, khususnya sejak ia tahu dea telah berkhianat, rahmi adalah satu-satunya tempat curhat agni yang paling ia percayai
Air mata agi sudah kering, hingga waktu menceritakan seluruh kejadiannya pada rahmi, dia tidak mampu menangis lagi. Yang tersisa hanyalah kebencian demi kebencian terhadap dua nama. Rio dan dea.
“rio? Sama dea?” mata ify terbelalak menatap agni usai sahabatnya itu membeberkan semua.
Sulit bagi ify mempercayainya. Yang lebih sulit tentu saja mempercayai bahwa dea adalah cewek selingkuhanya rio. Dea kan sahabatnya. Agni mengangguk lemah. Membayangkan peristiwa di CGL café hamper membuatnya gila. Kadang agni berharap ini hanya mimpi.dan seorang mencubitnya sampai bangun.
“kemarin gue udah bilang putus sama rio.. makanya pulang sekolah ntar gue mau ngembaiin kalug ini ke rio” agni menunjuk lehernya. Hari ini ia sengaja memakai kalung mutiara putih pemberian rio, dan memang berniat akan mengembalikannya pada cowok itu. Dulu rio pernah bilang kalung itu dia berikan pada cewek yang ia sayangi. Kalau rio memiih dea, maka pada cewek itulah kalung tersebut harusnya rio berikan. Bukan pada agni. Jadi rasanya mengembalikan kalung itu pada rio adalah pilihan yang tepat. Toh dengan memilih dea, berarti rio tidak menyayanginya lagi.
Lagi pula prisip agni sih, kalo putusnya tidak secara baik-baik, buat apa menyimpan barang-barang pemberian mantan pacar? Bisa mengakibatkan dendam kesumat bertahun-tahun.
“beneran putus” ify meyakinkan lagi
“iya, mi.. putus” agni mengangguk pahit.
“ apa? Dea sama rio memang kelewatan!”
Tiba=tiba rahmi yang kalem dan slow down biasanya itu berteriak sambil menggebrak meja. Mirippolisi lagi menginterogasi penjahat.
Agni tersentak “ rahmi? Ngagetin tauk!”
“maaf” ify nyengir. Sadar kelakuannya jadi aneh begitu mendengar berita ini.
!!!!!!!
Agni, ify, dea sudah sahabatan sejak mereka sama-sama duduk di bangku kelas 1 sma. Meski persahabatn mereka masih seumuran jagung, tapi jangan Tanya keakraban mereka. Sekarang agni dan rahmi duduk sebangku. Di kelas 2 ipa 2. sedangkan dea di kelas 2 ipa 3. yang memiliki penampilan unik diantara ketiganya adalah rahmi. Banyak yang bilang wajah rahmi itu manis. Tapi cewek ini tidak pernah menyadari kalo dia itu memang manis.
Oya. Ify ini termasuk cewek pinteer lho. Ia merupakan salah satu murid unggulan sma GAPAI MIMPI 2. paling suka baca buku,belajar, dan hal yang berbau tulis menulis. Rahmi termasuk cewek kalem meski begitu terkadag kelakuan rahmi suka aneh.
Sifat ify sangat berbeda dengan agni yang gampang emosian serta meledak-ledak. Kalau ada masalah sedikit ajha , cewek bernama legkap agni tri nubuwati ini bakalan sewot.bicaranya juga kasar. Tidak aneh begitu tau rio selingkuh darah agni langsung naik dan dengan cepatnya menjalar ke ubun-ubun. Perkataannya kadang sulit dikontrol. Apalagi kalau lagi kesal.
Yang terakhir tentu saja dea. Waktu kelas 1 mereka bertiga sekelas. Tapi begitu masuk kelas 2, mereka pisah kelas. Namun begitu mereka tetap sahabatan sampai sekarag. Sososk dea memang agak beda. Cewek cantik berambut bob ini memang agak genit,lincah,dan lebih agresif dibandingkan kedua sahabatnya. Daftar cowok yang mengantre untuk menjadi pacarnya juga lumayan panjang. Bisa dibilang cukup bersaing denga agni tapi bedanya, dea cukup terkenal dengan status cewek yang suka ganti-ganti pacar.
Keputusan dea untuk tobat dari dunia gonta ganti pacarnya selama setengah tahun ini memang cukup mengejutkan agni dan rahmi. Sebagai sahabat, jelas mereka berdua sangat mendukung keinginan dea. Tapi siapa sangka di balik tobatnya dea, ternyata dia punya hubungan khusus dengan rio.
Ketika asik mengobrol dikantin. Dea masuk kekantin. Agni pura-pura tidak melihat. Tapi rupanya dea tahu. Sekarang cewek itu malah tergesa-gesa menghampirinya. Kelihatannya dea memang mencari-cari agni sejak tadi dan tidak sabar ingin bicara.
“ag” panggil dea
“mau apa lagi lo de?” Tanya agni tana menoleh.
“gue minta waktu sebnetar..” pinta dea
“gue gag puya waktu”
“apa kita gag bisa ngomong walau Cuma sedikit ag..?”
“buat apa? Buat nyakitin gue lagi?” agni melirik sinis, suaranya ketus.
“ag, denger dulu enjelasan gue gue sama rio gag ada pa-apa lo harus percaya kalo gue itu Cuma…”
“kalo lo pacaran sama rio?” potong agni tetap ketus. “ atau kalo lo ketauan selingkuh? Ngerebut pacara sahabat lo sendiri? Iya?” lanjut agni jauh lebih ketus.
“lo kebangetan de. Padahal selama ini agni baik sama lo. Apa pernah agni nyakitin lo? Ternyata lo tega ya?” Ify ikutan nyemprot
“eh gue gag ngomong sama lo fi..” kata dea marah sambil menunjuk rahmi “ gue nggak ada urusan sama lo. Gue Cuma mau ngejelasin apa maksud gue ngelakuin semua ini sama agni. Jadi lo jangan coba-coba jadi kompor dalam masalah ini, ya?” ucap dea kontan membuat ify diam.
“eh de! Siapa yang jadi kompor? Agni berdiri dan menatap dea tajam.
“lo jangan bawa-bawa ify dalam masalh ini. Nggak ada salahnya kalo seorang sahabat sendiri. Jangan kayak lo . nusuk gue dari belakang. Lo tuh seharusnya sadar diri. Elo sendiri yang main api. Makanya jangan coba-coba ngerebut pacar orang. Gue sih nggak pernah bermasalah sama sifat jelek lo yang suka gonta-ganti pacar. Tapi yang gue sesalin, kenapa lo harus ngerebut rio dari gue?
“tapi ag..”
“mulai hari ini persahabatn kita putus de! Gue minta lojaga jarak sama gue. Dan dengan hormat gue harap lo pergi sekarang..
“ag..”
“udah de, gue gag mau dengar lagi, kalo lo gag mau pergi, biar, biar gue yang pergi dari sini.yuk fi… agni tergesa-gesa beranjak dari tempat itu bersama dengan ify. Agni sudah tidak mau melihat dea lagi, dia sangat membencinya.
Agni terus berjlan terburu, dan ify berusaha mengejarnya di belakangnya. Mereka sengaja lewat jalan memotong. Lewat jalan belakang kantin biar cepat sampai kekelas. Dengan melewati tempat itu, nantinya jalan ini akan temus ke samping perpustakaan. Dan begitu keluar, tak jauh dari sana nanti akan kelihatan kelas mereka meski jalannya sempit, tapi jalan ini efektif cepat sampai kekelas 2 ipa 2, dibandingkan lewat jalan depan.
Namun karena jalnnya terlalu buru-buru, waktu agni berbelok ke samping perpustakaan tiba-tiba…
BRUAAKK!!!
“aduh” jerit agni kencang.
Ia menabrak seorang cowok…
Langganan:
Postingan (Atom)